“Apa
kamu pernah membayangkan bumi tanpa gravitasi?”
“Yah,
aku pernah membayangkannya.”
“Apa
kita akan melayang-layang seperti astronot di luar angkasa?”
“Entahlah”
“Bagaimana
yah rasanya terbang melayang-layang?”
“Jangan
tanyakan padaku, akukan bukan astronot”
“Ya
sudah, aku ganti yah pertanyaannya. Apa kamu pernah membayangkan jika bulan
tiba-tiba pergi dan tak lagi mengitari bumi?”
“Hmm..
maka kita tak akan lagi melihat bulan dimalam hari seperti sekarang ini”
“Semudah
itukah kamu membiarkan bulan pergi?”
“Akukan
hanya membayangkannya.”
“Setidakknya
kamu bertanya, ‘menyapa bulan pergi?’“
“Memangnya
kenapa?”
“Karena
bulan terpaksa melakukannya”
“Lalu,
ke mana perginya bulan?”
“Bulan
pergi bersama Mars. Kata bulan, Mars lebih membutuhkannya.”
“Bukankah
bumi juga membutuhkan bulan?”
“Tenang
saja, masih banyak satelit buatan manusia yang bisa mengganti posisi bulan.”
“Satelit
buatan tidak akan sama dengan satelit alami, tidak semudah itu mengganti posisi
bulan.”
“Lalu
kamu maunya bagaimana?”
“Bulan
harus kembali mengitari bumi.”
“Kalau
bulannya tidak mau?”
“Hmm...
Bumi pasti akan untuk mencari pengganti bulan, yang jelas penggantinnya bukan
satelit buatan manusia.”
“Hahahaha....”
“Mengapa
tertawa?”
“Aku
pikir bumi akan terus menunggu bulan”
“Menunggu?
Sudah terlalu banyak penghuni bumi yang menunggu. Bumi tak perlu melakukan hal seperti
itu”
“Begitu
yah? Ternyata bumi pun tidak setia”
“Bumi
tidak setia? Bukannya bulanlah yang tidak setia”
“Bulan kan perginya karena Mars lebih
membutuhkannya.”
“Tetap
saja, bulanlah yang tak setia”
“Kalau
bumi punya keyakinan yang kuat, bumi pasti akan menunggu bulan. Tapi bumi malah
mencari pengganti bulan. Bukankah itu tidak setia?”
“Tunggu, mengapa cerita mereka sama seperti
cerita kita?”
“Oyah?
Hmm.. Kamu tahu siapa yang tidak setia
diantara kita?”
*Mereka
berdua tersenyum*
“Mungkin
aku”
“Aku
juga”
“Yah,
dulu kita sama-sama tidak setia”
*Kali
ini mereka tertawa*
Bulan di 17 maret 2014 |
‘Dan hal yang paling membahagiakan adalah
sekarang mereka bisa tertawa bersama (lagi), seperti bulan yang tetap mengitari
Bumi.’
(Makassar, 19 Mei 2014) -Ina Novita-