Ini adalah cerita dari sebuah tempat
nun jauh di sana. Tempat yang indah, penuh dengan bunga-bunga yang beraneka
rupa. Perkenalkan, namanya Tulip. Dia cantik, baik, anggun dan tentu saja banyak yang
menyukainya. Termaksud aku.
Saat tulip tersenyum, semua mata
menujunya. Kan sudah ku katakan kalau Tulip itu cantik. Wajahnya teduh,
mendamaikan. Tulip akan terlihat anggun saat sinar matahari mengenai tubuhnya. Begitupun
saat titik-titik hujan bermain-main di atasnya.
Saat terlelap pun dia tetap indah. Aku
rela menunggunya hingga kembali memekarkan diri. Aku jamin, aku takkan kecewa. Saat
itu aku akan tersenyum dan akan memandanginya lama-lama.
Tulip sangat baik. Tulip rela
membahagiakan orang lain meskipun dia harus pergi dari tempat indah itu,
tempatnya tumbuh. Berpisah dari teman-temannya. Dia begitu baik bukan?
Tulip sudah cukup senang, bila harus
menjadi hadiah untuk orang lain, bila dipindahkan ke halaman rumah, atau disimpan
di sebuah ruangan dengan kaca berisikan air di bawahnya. Aku tahu dia senang,
maka dia tetap tersenyum. Pun kalau dia tiba-tiba mati, itu bukan karena dia merasa
tak bahagia, dia hanya kurang diperhatikan oleh sang empunya. Tak percaya? tanyakan
saja padanya.
Aku
suka tulip, sangat suka malah. warna? hmm... Sepertinya tulip merah telah
mencuri perhatianku. Oy,
aku tak sedang memintamu memberiku tulip merah, aku hanya sedang berharap...
Ada yang lebih indah dari tulip
dalam genggamanmu, ada.
Kau cukup membiarkan Tulip tetap
pada tempatnya,
Lalu, kita akan ke sana bersama. Iya, kita. Maukah?
(Makassar, Juli 2014) -Ina Novita-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar