Suasana pembagian medali IPhO XXXVII Singapore.
Saat upacara
pembagian medali, Duta besar kita duduk di samping para duta besar dari
berbagai negara. Ketika honorable mention
disebutkan, ternyata tidak ada siswa Indonesia. Para Dubes mulai bertanya pada
dubes kita (kalau diterjemahkan), “kok, tidak ada siswa Indonesia?” Dubes kita
tersenyum saja. Kemudian setelah itu dipanggil satu per satu peraih medali
perunggu. Para siswa yang menaiki panggung berasal dari Filipina, Thailand,
Kazakhtan, dan sebagainya. Lagi-lagi, dubes Negara sahabat bertanya, “kok,
tidak ada siswa Indonesia?” kembali dubes kita tersenyum. Dubes kita justru
menyalami dubes yang siswanya meraih medali perunggu.
Kemudian, ketika peraih medali perak disebut, muncul
seorang anak kecil (masih SMP) dengan peci sambil mengibarkan bendera kecil,
dan namanya diumumkan ,”Muhammad Firmansyah Kasim…dari Indonesia….” Saat itu
dubes Negara sahabat kelihatan bingung, mungkin mereka berfikir, “tidak
salah,nih…?” ketika mereka sadar, mereka
langsung mengucapkan selamat kepada dubes kita.
Tidak lama kemudian, dipanggil para siswa yang
mendapatkan medali emas, saat itu, dubes Negara sahabat kaget luar biasa, 4
anak Indonesia maju ke panggung berpeci hitam dan jas hitam, gagah sekali. Satu
per satu maju sambil mengibar-ngibarkan bendera merah putih. Mengesankan dan
mengharukan. Semua dubes langsung mengucapkan selamat kepada dubes kita sambil
berkata bahwa Indonesia hebat.
Tidak berhenti sampai disitu. Ketika diumumkan, “The Champion of the International Physics
Olympiad XXXVII is…” “Jonathan Pradhana Mailoa!” Seluruh orang Indonesia
yang hadir bersorak. Bulu kuduk berdiri, merinding…. Semua orang mulai berdiri,
tepuk tangan menggema cukup lama… Standing
Ovatian…. Hampir semua orang Indonesia yang hadir dalam upacara itu tidak
kuasa menahan air mata. Air mata kebahagiaan, air mata keharuan…. Air mata
kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang besar…. Seluruh rasa capai
dan lelah langsung hilang seketika… sangat mengharukan….
Usai upacara penyerahan medali, semua orang menyalami.
Orang Kazakhstan memeluk erat-erat sambil berkata, “Wonderful job….” Orang Malaysia menyalami dan berkata, “You did a great job….” Orang Taiwan
Berujar, “Now is your turn….” Orang
Filipina,”Amazing….” Orang Israel, “Excellent work….” Orang Portugal, “Portugal is great in soccer but has to learn physics from Indonesia.” Orang
Nigeria, “Could you come to Nigeria to
train our students too?” Orang Australia, “Great….” Orang Belanda, “you
did it!!!” Orang Rusia mengacungkan kedua jempolnya. Orang Irak memeluk
sambil berkata, “Great, wonderful…”
86 negara (termaksuk Negara yang hanya mengirimkan observer) mengucapkan
selamat…. Suasananya sangat mengharukan… saya tidak bisa menceritakannya dengan
kata-kata.
Gaung
kemenangan Indonesia menggema cukup keras. Seorang profesor dari Belgia
mengirim pesan pendek (sms) berikut : Echo
of Indonesia Victory has reached Europe! Congratulations to the champions and their coach for these amazing
successes! The future (Gaung
kemenangan Indonesia telah mencapai Eropa! Selamat bagi para para juara
dan pelatih mereka atas kesuksesan yang gemilang ini! masa depan cerah kian
terbentang)—Marc deschamps.
Ya, benar kata Prof. Deschamps, kita punya harapan…..
Dikutip dari buku MESTAKUNG oleh
Prof.Yohanes Surya, Ph.D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar