Melukis Harapan, itulah tema yang
kami usung dalam kegiatan ini. Saat pertama kali mendapatkan ide itu, sebenarnya
ada beberapa tema lain yang sama menariknya bagi kami. Tapi setelah menimbang
maka kami memutuskanya (#halah) menggunakan tema Melukis Harapan ini, terlebih
aktivitas melukis sesuai dengan tujuan kami, ingin menyebar ceria untuk
adik-adik di sana.
Kegiatan melukis harapan, kami
awali dengan membagi adik-adik ke dalam beberapa kelompok. Dan setiap kelompoknya
didamping oleh satu sampai dua SIGiers.
Sebelum kegiatan dimulai, kami membagiakan perlengkapan melukis kepada
adik-adik, diantaranya: kuas, celengan yang telah kami warnai menjadi putih,
cat air yang telah dicampur oleh kak Andri dan Kak Fadil sebagai penanggung
jawab kegiatan melukis, serta air dan
tisu yang digunakan untuk membersihkan kuas adik-adik.
Saat semua alat-alat melukis telah
berpindah ke tangan adik-adik kini giliran Kak Andri yang mengambil perannya.
Ia menjelaskan secara singkat bagaimana cara melukis yang benar. Dan tidak
perlu menunggu lama, adik-adik langsung saja menyambar alat lukis dan mulai
menggoreskan warna-warni pada celengan putih itu tepat setelah kami persilahkan
untuk memulai.
Tidak ada tema khusus yang kami
berikan untuk kegiatan melukis ini. Kami membebaskan imajinasi mereka
berkembang, mereka bisa melukis dengan tema apa saja yang mereka inginkan. Meski
sesekali harus diarahkan oleh para pendamping, namun setiap hasil di lukisan
mereka adalah karya mereka sendiri.
Ada kepuasan saat melihat mereka
sangat serius saat mewarnaai celengan mereka, berhati-hati memegang kuas, dan
mata yang tak berkedip sesaat ketika menggoreskan kuas itu pada celengan putih. Kegiatan
itu bahkan bisa menguji ketelitian dan kesabaran mereka –sabar karena cat yang
mudah menetes sebab wadahnya berbentuk tabung. Hehehe).
Keseruan saat melukis juga
menimbulkan keinginan para SIGIers untuk melakukan hal yang serupa. Alhasil,
celengan dan kuas yang sebelumnya masih tersisa seketika ludes di tangan
mereka. –lumayan untuk celengan masa depan #ehh-
Menurutku ini adalah bagian yang
paling menarik perhatian adik-adik diantara kegiatan lainnya, mengapa? Karena saat kami ingin berpamitan pulang pada malam harinya, mereka masih saja sibuk mengurusi
celengan yang telah berubah warna itu. –ahhh, kalian semangat sekali-
Harus kalian ketahui dik, bahwa
kabahagian kami adalah saat melihat kalian bahagia.
Tulisan ini diikutkan dalam tantangan kelas menulis SIGi Makassar, #SIGiMenulisRamadhan. Baca tulisan tema lainny di sini:
nuralmarwah.com
bukanamnesia.blogspot.com
nurrahmahs.wordpress.com
rahmaniarahman.blogspot.com
kyuuisme.wordpress.com
rancaaspar.wordpress.com
burningandloveable.blogspot.com
inditriyani.wordpress.com
begooottt.wordpress.com
uuswatunhasanah.tumblr.com
ayutawil.blogspot.co.id