Senin, 28 April 2014

Tiga Kata untuk Pendidikan Indonesia



Hallo pe(ndidik)muda.. 

Pendidikan menjadi salah satu tema yang sekarang sedang hangat diperbincangkan. Menjamurnya masalah pendidikan dan solusi yang tak kunjung diperoleh, menambah panjang daftar perbincangan pendidikan saat ini. Dan kata prihatin tidaklah cukup untuk menyelesaikan masalah pendidikan yang telah terjadi tersebut, namun aksi nyata menjadi pembuktian kalau kita benar-benar peduli dengan pendidikan di Indonesia.

Tanggal 25 April yang lalu, saya sempat berdiskusi singkat (bertanya lebih tepatnya) mengenai pendidikan dengan @munadryaslam.



Saya                           : “3 kata untuk pendidikan di Indonesia?”

@munadryaslam           : “Orientasi, Dedikasi, Inovasi”


"1. Orientasi pendidikan kita tidak pernah jelas, lihat perubahan kurikulum yang sering sekali dilakukan, itu bukan untuk kemajuan tapi lebih karena uang. Pada saat pembahasan dan perancangan kurikulum, itu lebih kepada nilai proyeknya dan banyaknya dana yg dihabiskan.. tapi lihat hasilnya, NOL. Orientasi para pendidik pun demikian, (kebanyakan) hanya berorientasi materi, hanya sedikit yang merasa punya tanggung jawab moral untuk 'mendidik'.

2.  Dedikasi, penting karena di dalamnya terdapat tanggung jawab moral untuk menjadikan peserta didik lebih maju, bukan bermasa bodoh dengan hanya 'menyuap'. Orang (baca: guru) yang tak berdedikasi, hanya mementingkan materi, setelah itu terserah siswanya mau ngerti atau tidak.. yaa.. terserah.. begitu sekarang yg kebanyakan. Sedangkan, mereka yang berdedikasi cenderung idealis dan merupakan minoritas yang akan 'dibunuh' oleh sistem karena berbeda pendapat.

3.  Inovasi, banyak pendidik kemudian mengajar dengan cara bagaimana dia diajar. Monoton, miskin inovasi, padahal keadaan pada saat ia jadi siswa sudah beda dengan inovasi, bisa membuat pelajaran penuh makna dan lebih menarik sehingga peserta didik juga tertarik.. untuk tahu lebih jauh materi yg disampaikan. Jadi, orang-orang yang jelas orientasinya akan memiliki dedikasi yang baik dan akan terus memaksa dirinya untuk lebih inovatif dalam menyampaikan pelajaran.
    kesimpulannya, untuk membuat pendidikan menjadi lebih baik, dimulai dari diri sendiri dulu, mulai dari hal yang kecil dan mulai dari sekarang".

Saya sepakat dengan apa yang dituliskan di atas, bahwa “untuk membuat pendidikan lebih baik, dimulai dari sendiri dulu”, karena pendidikan bukan hanya urusan pemerintah, tapi urusan kita semua.

“Kegagalan terbesar pendidikan bukan karena banyaknya masalah pendidikan yang terjadi, tetapi karena kita yang hanya diam melihat masalah-masalah itu terjadi di sekitar kita"

 Salam Pendidikan! ^^

(Makassar (malam hari), 28 April 2014) -Ina Novita-
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar